This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Cinta ini Hanya Berakhir di Hatimu

saat aku memandangmu aku belum tau apakah pandangan ini CInTA ataukan Pandangan Ini SEbATAs. aku terus mencari jaWaban YAng pastas, Untuk pertanyaan  Di Atas .  sampai saatnya aku menemukan jawaban itu tApi masih Vifti,Dia mencintai.


Alasannya Dia Mersa malu Kepda tmen2nya..... Ya, biasalah masih SMP hemmm
tapi aku harus berusaha untuk menyakinkann dia, biar tidak malu lagi,,,,,
oy.... fotox yang aku maksud ini.....
Pelangi berkilau di langit jauh
teduh mengambang menjalin untai gerimis
gradasi warna adalah selendang para bidadari
yang menarinari digelitik angin bukit
dan kamu, yang turun ke dalam jiwaku.
Sungguh indah rahasiamu
semburat merah di wajahmu. Cinta itu. Di senja itu
pohonpohon waru berebut menjadi bayanganmu
lalu melukisnya di dadaku. Untuk kudekap
agar cinta tak ke manamana dari hatimu.
Jangan lagi kaurisaukan
cinta ini hanya berakhir di hatimu
sungai yang mengalirkan kejernihan jiwa
melewati rimba waktu dan padang penuh bunga
aku, yang selalu hanyut bersamamu




by: herman

surat pemunduran diri

Surabaya, 20 Mei 2011
Kepada
Yth. Bapak Pimpinan
CV XXXXX
Dengan Hormat
Dengan sangat menyesal, saya mengirimkan surat pengunduran diri ini.
Mohon kiranya surat ini diterima sebagai surat resmi pengunduran diri saya dari
posisi Admin PPBO / Travel  tertanggal 1 july 2011.
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang
diberikan sebagai bagian dari CV XXX untuk lebih dari dua tahun. Semoga CV  XXX
akan semakin sukses di masa mendatang.
Bila CV  XXX masih memerlukan tenaga saya pada masa transisi, dengan senang hati
saya akan membantu.
Salam Saya,
herman

Mempercepat Koneksi Internet.

Cara mempercepat Koneksi internet? Mungkin banyak yang belum tahu jika bandwidth untuk koneksi internet dalam sistem operasi Windows ini dibatasi sebanyak 20 persen dari total bandwidth. Nah, untuk menghilangkan pembatasan bandwidth yang dimiliki oleh Windows ini, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut.

> Klik tombol 'Start' pada Windows.

> Klik 'Run' dan ketikkan gpedit.msc pada kolom kosong, lalu klik 'OK'

> Pilih 'Administrative Templates', lalu klik 'Network'

> Setelah terbuka klik 'QoS Packet scheduler'

> Ubah setting pada 'Limit Reservable Bandwidth' menjadi Enable.

> Ubah Bandwidth Limitnya, dari 20 menjadi 0, lalu Klik          Apply - OK.

> Keluar, lalu Restart komputer.

> Dan yang terakhir selamat mencoba........                  ( semonga berhasil )

Cita CitaKu

aku hanya ingin menjadi petani desaku dan tinggal di desa .kebunku luas untuk di tanami tembakau dan padi,dan ingin jauh dari kermaian kota.emang cita cita ku sederhana, karna aku terlahir dari desa kecil .. tapi aku harus menempuh di universitas untuk mengetaui perkembangan yang ada di dunia ini dan aku hanya inngin desaku bahagia melihatku serjana..  Aku sudah bahagia mempunyai cita cita,


ini kiriman dari temen, ini asik gak....

Setemen Kos ku


setempat kos itu adanya tiga orang, yang paling muda namax Suharyadi panggil ja Adi kuliahnya di (universitas Adibuana) dan yang Paling Tua Aku sendiri Herman panggil ja Raden herman's kuliahnya ( Universitas Unitomo )dan yang terakhir Moh Nasiruddin panggil ja Nasir kuliahnya ( itats ) Nah sekarang udah ya perkenalanx.....
dan anak ketiga ini beda2 kreteria yang adi ini senengannya telfon dan sms-an, klaw dia nelfon  2 jam - 3 jam gitu, klaw sms-an dia sering gak ingat matemen kos.... klaw Raden Dan Nasir senengannya baca tapi anehnya kita selalu bede pendapat jadinya kita sering berdebat... kamar lima yang paling rame ya.... kamarku itu.....karna sering berdebat.... dan sekamar itu kita berbeda2 jurusan dan berbeda kampus..
mungkinitu gejalanya kita sering berbeda pendapat........ samapai cerita selanjutnya ya.......

Sekenario Sang sutradara (Allah)

Hidup ku terasa membingungkan .....
Tampa arah dan tujuan....
Apa ini sebuah ujian_mu ataukah  tenguran_mu....??
Ya Allah....
kuatkan hamba dalam ketidak berdayaan ini
Ya Allah....
merilah hamba konsepsi yang jelas dari kebingangan ini
Ya Allah....
berilah petunjuk di dalam kesesatan ini
Ya Allah....
Sungguh engkau sang sutradara  yang cerdik
Dan engkau penyusun sekenario terbaik dari yang terbaik
Dan aku telah beruntung karna engkau jadikan
Aku aktor di dunia ini
Sungguh engkau maha pintar lagi maha bijak sana
Karna engkau jadikan  kebingunganku ini untuk berfikir padamu dan pada ciptaanmu
Arah untuk berjalan pada kebenaranmu
Dan tujuan untuk kembali ke surgamu.... 

by: Hermansyah

Sensasi baru..

1.Mari kita main main Dengan kesamaan dalam Foto ini??
2.Dan sebutkan apa yang menurut anda sma?
3.Sebutkan sebanyak banyakx......?
4.Nanti ada hadiahnya lho....!!!
Jawab....

kehidupan meraih cinta yang hakiki

Kata2 bijak dalam kehidupan meraih cinta yang hakiki
Hari  demi hari aku harus lewati penuh dengan optimisme yang tinggi...

Adanya ada karna adanya, dan tiadanya karna di tiadakannya...

Kebenaran adalah benar dan salah adalah kesalahan...

“Yang Terindah”
Wajahmu indah
Suara mu membuat hati ini tenang
Merasakanmu  adalah kebahagian bagiku
Satu pintaku dan satu harapanku
Pintaku........
Ku ingin kau slalu ada di dekatku
Agar ku slalu bisa menatap wajahmu yang indah,
Mendengarkan suaramu yang lembut,
Dan merasakan kebahagiaan darimu.
Harapanku.........
Ku ingin kau slalu ada disisiku
Setiap hari, setiap jam, setiap detik,
Dan bahkan setiap waktupun aku ingin.
Mungkin katamu... ini adalah  sebuah ke egoisan,
Tapi inilah pinta dan harapanku padamu.
Agar aku dan kamu slalu bersama selamanya...

M.nasir

Jadwal Kuliah Semester VI




HARI
MATA KULIAH
JAM 
RUANGAN
DOSEN
Senin
Data warehouse
16 45 -  19.00
F 303`
Pak slamet kacung
Selasa
Riset teknologi informasi
17.30 – 19.00
F 305
Pak Choirun
Rabu
Manajemen & Evaluasi Proyek
16.45 – 19.00
F 305
Pak Syaiful Reza
Kamis



Komputer & Masyarakat

Arsitektur teknologi informasi
17.30 – 19.00

19.00 – 21.25
F 305



F 303
Pak Edi


Pak Hengki
Jumat



Sistem Pakar

Analisa & Desain sistem informasi
16.45 – 19.00
19.00 - 21.00
F 303


 F 305
Pak Yudi
 

Pak Hengki








UNIVERSITAS Dr SOETOMO
Angkatan 2008 
jurusan teknik informatika

TIKET KE SURGA

Baca dan Renungkan
Aku tidak tahu dimana berada. Meski sekian banyak manusia berada disekelilingku, namun aku tetap merasa sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya, tempat apa ini, dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah, ah aku tidak mau mengira-ngira.
Rasa takutku makin menjadi-jadi, tatkala seseorang yang tidak pernah kukenal sebelumnya mendekati dan menjawab pertanyaan hatiku. "Inilah yang disebut Padang Mahsyar," suaranya begitu menggetarkan jiwaku. "Bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku," batinku. Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang kukenal.
Kusaksikan langit menghitam, sesaat  kemudian bersinar kemilauan. Bersamaan  dengan itu, terdengar suara menggema.  Aku baru sadar, inilah hari penentuan, hari  dimana semua manusia akan menerima  keputusan akan balasan dari amalnya  selama hidup didunia. Hari ini pula akan  ditentukan nasib manusia selanjutnya,  surgakah yang akan dinikmati atau adzab  neraka yang siap menanti.
Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku mengingat amal-amal baikku didunia. Mungkinkah aku tergolong orang-orang yang mendapat kasih-Nya atau jangan-jangan .........

Aku dan semua manusia lainnya masih menunggu keputusan dari Yang menguasai hari pembalasan. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara menggema tadi yang mengatakan, bahwa sesaat lagi akan dibacakan daftar manusia-manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah. Lagi-lagi dadaku berdebar, ada keyakinan bahwa namaku termasuk dalam daftar itu, mengingat banyaknya infaq yang aku sedekahkan. Terlebih lagi, sewaktu didunia aku dikenal sebagai juru dakwah. "Kalaulah banyak orang yang kudakwahi masuk surga, apalagi aku," pikirku mantap.
Akhirnya, nama-nama itupun mulai disebutkan. Aku masih beranggapan bahwa namaku ada dalam deretan penghuni surga itu, mengingat ibadah-ibadah dan perbuatan-perbuatan baikku. Dalam daftar itu, nama Rasulullah Muhammad SAW sudah pasti tercantum pada urutan teratas, sesuai janji Allah melalui Jibril, bahwa tidak satupun jiwa yang masuk kedalam surga sebelum Muhammad masuk. Setelah itu tersebutlah para Assabiquunal Awwaluun. Kulihat Fatimah Az Zahra dengan senyum manisnya melangkah bahagia sebagai wanita pertama yang ke surga, diikuti para istri-istri dan keluarga rasul lainnya.
Para nabi dan rasul Allah lainnya pun masuk dalam daftar tersebut. Yasir dan Sumayyah berjalan tenang dengan predikat Syahid dan syahidah pertama dalam Islam. Juga para sahabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu Rasul itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka tabirnya. Yang aku tahu, salah satu kenikmatan yang akan diterima para penghuni surga adalah melihat wajah Allah. Kusaksikan para sahabat Muhajirin dan Anshor yang tengah bersyukur mendapatkan nikmat tiada terhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang bersama Muhammad menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah para mukminin terdahulu dan para syuhada dalam berbagai perjuangan pembelaan agama Allah.
Sementara itu, dadaku berdegub keras menunggu giliran. Aku terperanjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan riang berlari untuk segera menikmati kesegaran telaga kautsar. Beberapa dari mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya kepadaku. Sepertinya aku kenal mereka. Ya Allah, mereka anak-anak yatim sebelah rumahku yang tidak pernah kuperhatikan. Anak-anak yang selalu menangis kelaparan dimalam hari sementara sering kubuang sebagian makanan yang tak habis kumakan.
"Subhanallah, itu si Parmin tukang mie dekat kantorku," aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Parmin, pemuda yang tidak pernah lulus SD itu pernah bercerita, bahwa sebagian besar hasil dagangnya ia kririmkan untuk ibu dan biaya sekolah empat adiknya. Parmin yang rajin sholat itu, rela berpuasa berhari-hari asal ibu dan adik-adiknya di kampung tidak kelaparan. Tiba-tiba, orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, "Parmin yang tukang mie itu lebih baik dimata Allah. Ia bekerja untuk kebahagiaan orang lain." Sementara aku, semua hasil keringatku semata untuk keperluanku.
Lalu berturut-turut lewat didepan mataku, mbok Darmi penjual pecel yang kehadirannya selalu kutolak, pengemis yang setiap hari lewat depan rumah dan selalu mendapatkan kata "maaf" dari bibirku dibalik pagar tinggi rumahku. Orang disampingku berbicara lagi seolah menjawab setiap pertanyaanku meski tidak kulontarkan, "Mereka ihklas, tidak sakit hati serta tidak memendam kebencian meski kau tolak."
Masya Allah murid-murid pengajian yang aku bina, mereka mendahuluiku ke surga. Setelah itu, berbondong-bondong jamaah masjid-masjid tempat biasa aku berceramah. "Mereka belajar kepadamu, lalu mereka amalkan. Sedangkan kau, terlalu banyak berbicara dan sedikit mendengarkan. Padahal, lebih banyak yang bisa dipelajari dengan mendengar dari pada berbicara," jelasnya lagi.

Aku semakin penasaran dan terus menunggu giliranku dipanggil. Seiring dengan itu antrian manusia-manusia dengan wajah ceria, makin panjang. Tapi sejauh ini, belum juga namaku terpanggil. Aku mulai kesal, aku ingin segera bertemu Allah dan berkata, "Ya Allah, didunia aku banyak melakukan ibadah, aku bershodaqoh, banyak membantu orang lain, banyak berdakwah, izinkan aku ke surgaMu."
Orang dengan wajah bersinar disampingku itu hendak berbicara lagi, aku ingin menolaknya. Tetapi, tanganku tak kuasa menahannya untuk berbicara. "Ibadahmu bukan untuk Allah, tapi semata untuk kepentinganmu mendapatkan surga Allah, shodaqohmu sebatas untuk memperjelas status sosial, dibalik bantuanmu tersimpan keinginan mendapatkan penghargaan, dan dakwah yang kau lakukan hanya berbekas untuk orang lain, tidak untukmu," bergetar tubuhku mendengarnya.
Anak-anak yatim, Parmin, mbok Darmi, pengemis tua, murid-murid pengajian, jamaah masjid dan banyak lagi orang-orang yang sering kuanggap tidak lebih baik dariku, mereka lebih dulu ke surga Allah. Padahal, aku sering beranggapan, surga adalah balasan yang pantas untukku atas dakwah yang kulakukan, infaq yang kuberikan, ilmu yang kuajarkan dan perbuatan baik lainnya. Ternyata, aku tidak lebih tunduk dari pada mereka, tidak lebih ikhlas dalam beramal dari pada mereka, tidak lebih bersih hati dari pada mereka, sehingga aku tidak lebih dulu ke surga dari mereka.

Orang kaya masuk surga lebih dahulu

Assalamualaikum wr wb


Sebelumnnya  cerita ini gak asing lagi, mungkin anda  lebih banyak tahu tentang cerita ini di banding saya, saya hanya ingin menngengatin,
“kayalah sebelum miskinmu” 

Orang kaya masuk surga lebih dahulu

        Ada kisah tentang tiga orang manusia yang menunggu               panggilan untuk memasuki surga, tiga orang tersebut adalah seorang mujahid, ulama dan orang kaya.

        Kemudian di panggilah salah satu dari ketiga orang tersebut untuk memasuk surga, mujahid pertama kali di panggil, lantas penjaga surga mempersilahkan mujahid tersebut untuk masuk, tapi apa yang terjadi, mujahid tersebut masih enggan untuk masuk, akhirnya penjaga surga itu bertanya: memangnya ada apa? Dan mujahid itu menjelaskan bahwa sebenarnya yang pantas masuk surga lebih dahulu itu adalah ulama, karena apa yang saya lakukan dalam berjihat dulu sehingga aku di berikan surga ini adalah karna ulama. Ulama inilah yang dulu memberikan pelajaran, pengetahuan ...sehinggatimbul kesadaran diri saya. Yang apa akhirnya saya berangkat jihat di jalan Allah

        kemudian di panggilah sang ulama untuk masuk kedalam surga dan di persilahkannya, tetapi apa yang terjadi ,,,..!
ulama tersebut kelihatan juga ragu ragu untuk masuk kedalam surga, yang kemudian di tanya oleh sang penjag, ada apa wahai ulama?, dan sang ulama menjelaskan bahwa sebenarnya yang pastas masuk surga adalah orang kaya yang sedang menunggu pangilan anda, karna orang kaya tersebutlah sesungguhnya yang pantas masuk surga terlebih dahulu, karna saya  (kata sang ulama) bisa memberikan pelajaran, pengetahuan ….. tampa orang kaya  itu saya tidak bisa apa apa ! Dia orang kaya itu yang membangun masjid, sekolahan ...dan dengan rutin memberikan infaq dan sedekah kepada kami

        akhirnya di panggilah si orang kaya tersebut dan di persilahkan untuk masuk suraga terlebih dahulu . Baru kemudian sang ulama dan mujahid..


terima kasih ya telah membaca di blog ini...
oy jangan lupa ya tinggalin comennya,,,,,,,,,,!!!!
 

                                by : Hermansyah




                                                                        waslamulaikum wr wb

TETAP MENCINTAIMU...

TETAP MENcintaIMU
Aku tak perlu merasa terluka
Aku tak perlu merasa kecewa
Meski cinta yang aku punya
Untukmu tak terbalas

Kamu tak perlu merasakan cinta
Kamu tak perlu merasakan rindu
Biarkan aku jalani semua itu tulus adanya

Aku rela terluka
Dan aku siap kecewa

Aku hanya ingin kau tau
Aku takkan pernah menyerah
Meski harus hancur dan terluka
Aku tetap mencintaimu

Aku takkan merasakan indah
Aku takkan merasakan benci
Aku sudah cukup bahagia jalani
Bila selalu denganmu


                                                                                                                                                                          www.indahnyakematian.co.id



Nurani hati

Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah keagungan Ilahi
Yang telah menciptakan langit dan bumi
Jangan percaya dengan kata-kata pujangga
Tapi percayalah dengan kalam Allah yang nyata
Jangan pernah merasa senang
dengan selalu mengingat kekasih duniamu
Tapi ingatlah dan sebutlah nama Allah
Hingga hatimu terasa tenang
Jangan pernah sedih jika cintamu di dustakan
Tetapi segeralah engkau bersedih
jika pernah mendustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair
Tapi mintalah cinta kepada Allah
yg memiliki cinta sejati
Cintailah Allah dengan sepenuh hati
Agar engkau juga bisa mendapatkan CintaNya
Ya Allah yang Maha Penyayang
Aku mohon kepadaMu
Jangan jadikan hati ini membeku seperti batu
Hingga lupa akan rahmatMu

air mata membasahi bola mata

  
Sebuah buku yg sangat luar biasa yang telah berulang kali saya baca
sangat menyentuh dan penuh motivasi, mungkin sebagian dari kalian sudah pernah membaca buku ini jika belum saya sarankan untuk anda membacanya semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
Berikut Ringkasannya :








Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi
hari, orang tuaku membajak
tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai
seorang adik, tiga tahun
lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana
semua gadis di sekelilingku
kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah
segera menyadarinya.
Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah
tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut
untuk berbicara.
Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah,
kalau begitu, kalian berdua
layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba,
adikku mencengkeram tangannya
dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya! “
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu
marahnya sehingga ia
terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya,
Beliau
duduk di atas ranjang batu bata
kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu
lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri
tidak tahu malu!”
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan
kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata
setetes pun. Di pertengahan malam itu,
saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan
tangan kecilnya dan berkata,
“Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki
cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat,tapi insiden
tersebut masih kelihatan
seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia
melindungiku. Waktu itu, adikku
berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia
lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama,saya
diterima untuk masuk ke sebuah
universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok
tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu
baik…hasil yang begitu baik…”
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya?
Bagaimana mungkin kita bisa membiayai
keduanya sekaligus?”
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah
dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi,telah cukup
membaca banyak buku.”
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau
mempunyai jiwa yang begitu
keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya
akan menyekolahkan kamu
berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di
dusun itu untuk meminjam uang.
Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang
membengkak, dan berkata,
“Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak
akan pernah meninggalkan
jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi
meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang,
adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit
kacang yang sudah mengering.
Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas
bantalku:
“Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan
mengirimu uang.”
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air
mata bercucuran sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan
uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi
konstruksi,
aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, aku
sedang
belajar di kamarku,
ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun
menunggumu di luar sana!”
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan
melihat adikku dari jauh,
seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya,
“Mengapa kamu tidak bilang pada
teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat
bagaimana penampilanku.
Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka
tidak akan menertawakanmu? “
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu
dari adikku semuanya,
dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun!
Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..”
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia
memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis
kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak
dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku
dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca
jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah
pacarku pulang,
aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu
menghabiskan begitu banyak waktu
untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum,
“Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca
jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat
mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku.
Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu
sakit?” Aku menanyakannya.
“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,
batu-batu berjatuhan pada
kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…”
Ditengah kalimat itu ia berhenti.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke
wajahku. Tahun itu, adikku 23.
Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali
suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama
kami, tetapi mereka tidak pernah mau.
Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus
mengerjakan apa.
Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan
menjaga ibu dan ayah di sini.”
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan
pekerjaan sebagai manajer pada
departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia
bersikeras memulai bekerja
sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk
memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk
rumah sakit.
Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya,
saya menggerutu,
“Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus
melakukan sesuatu
yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
“Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak
berpendidikan.
Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan
dikirimkan?”
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluarkata-kataku yang
sepatah-sepatah:
“Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,
ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang
gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara
perayaan itu bertanya kepadanya,
“Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia
menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah
kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia
berada pada dusun yang berbeda.
Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah
dan pulang ke rumah.
Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan
satu dari kepunyaannya.
Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di
rumah, tangannya begitu gemetaran
karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.
Sejak hari itu, saya bersumpah,
selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya
kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku,
“Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan
dalam kesempatan yang paling
berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun
dari wajahku seperti sungai.
Tanpa disadari air mata jatuh membasahi kedua bola mataku..wajahku pucat serta tangan ini gemetar ketika kubaca ulang buku ini, Akupun hanyut terbawa suasana ikut menangis membaca setiap kalimat dari buku ini…hanya kata luar biasa yang dapat kusampaikan

SIKAP 2011

SIKAP
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya 2

011

Tahun baru 2011

Selamat tahun baru 2011

hari berganti
bulan berganti
tahun pun berganti
tahun baru harapan baru
tetap semangat
masa lalu adalah kenangan
hari ini adalah goresan
hari esok adalah harapan
selamat tahun baru 2011
selamat tinggal kenangan
selamat datang harapan

CINTA IBU SEPANJANG ZAMAN

Ibu” 
selalu crewet pernahkah kita ngomel waktu dia crewet?? 
jwb: pernah.
Pernah kita cuekin dia.?? 
jwb: pernah.
pernah kita mikir apa yg dia pikirkan.??
jwb: engak.
sebenernya apa yg dia pikirkan ?? 
jwb: tkut.
Yaitu, takut tidak bisa liat senyum, nangis , ketawa.  takut tidak bisa ngajar kita lagi karna waktunya singkat . saat "ibu" menutup mata ngak ada lagi yg crewet. saat kita menangis memanggil2 dia, apa yg dia bales..? 
Dia cuman diam.
Tp banyanganxaya tetap disamping dan berkata: 
Anaku jagan mengis ”ibu” msih di sini” ibu sayang kamu. thank's

CINTA IBU


Selamat hari ibu 
aku minta maaf ibu, aku sayang kamu ibu, aku selalu ingat kamu ibu
Terimah kasih ibu atas pemberianmu selama ini kepadaku, smoga anakmu ini berguna bagi bangsa dan negara juga agama  
I LOVE MOM 
hari ibu

Tomorrow

And I wanna believe you,
When you tell me that it'll be ok,
Ya I try to believe you,
But I don't

When you say that it's gonna be,
It always turns out to be a different way,
I try to believe you,
Not today, today, today, today, today...

[Chorus:]
I don't know how I'll feel,
Tomorrow, tomorrow,
I don't know what to say,
Tomorrow, tomorrow
Is a different day

It's always been up to you,
It's turning around,
It's up to me,
I'm gonna do what I have to do,
Just don't

Gimme a little time(yeah),
Leave me alone a little while,
Maybe it's not too late,
Not today, today, today, today, today...

[Chorus:]

I don't know how I'll feel,
Tomorrow, tomorrow,
I don't know what to say,
Tomorrow, tomorrow
Is a different day

Hey yeah yeah, hey yeah yeah, and I know I'm not ready,
Hey yeah yeah, hey yeah yeah, maybe tomorrow

Hey yeah yeah, hey yeah yeah yeah yeah yeah yeah yeah, I'm not ready,
Hey yeah yeah, hey yeah yeah, no no, maybe tomorrow

And I wanna believe you,
When you tell me that it'll be ok,
Yeah I try to believe you,
Not today, today, today, today, today...

Tomorrow it may change,
Tomorrow it may change,
Tomorrow it may change,
Tomorrow it may change.


Dan aku ingin percaya padamu,
Ketika Anda mengatakan bahwa itu akan ok,
Ya aku mencoba percaya padamu,
Tapi aku tidak

Ketika Anda mengatakan bahwa hal itu akan menjadi,
Selalu ternyata menjadi cara yang berbeda,
Saya mencoba untuk percaya Anda,
Tidak hari ini, hari ini, hari ini, hari ini, hari ini ...








Aku tidak tahu bagaimana aku akan merasa,
Besok, besok,
Saya tidak tahu harus berkata apa,
Besok, besok
Adalah hari yang berbeda

Itu selalu terserah Anda,
Ini berbalik,
Itu terserah kepada saya,
Aku akan melakukan apa yang saya lakukan,
Hanya saja jangan

Beri aku sedikit waktu (yeah),
Tinggalkan aku sendiri sebentar,
Mungkin belum terlambat,
Tidak hari ini, hari ini, hari ini, hari ini, hari ini ...

[Chorus:]

Aku tidak tahu bagaimana aku akan merasa,
Besok, besok,
Saya tidak tahu harus berkata apa,
Besok, besok
Adalah hari yang berbeda

Hei yeah yeah, yeah yeah hey, dan aku tahu aku belum siap,
Hei yeah yeah, yeah yeah hey, mungkin besok

Hei yeah yeah, yeah yeah yeah yeah yeah hey yeah yeah, aku belum siap,
Hei yeah yeah, yeah yeah hey, no, mungkin besok

Dan aku ingin percaya padamu,
Ketika Anda mengatakan bahwa itu akan ok,
Ya, aku mencoba percaya padamu,
Tidak hari ini, hari ini, hari ini, hari ini, hari ini ...

Besok mungkin berubah,
Besok mungkin berubah,
Besok mungkin berubah,
Besok mungkin berubah.